Jumat, 22 Mei 2020

Buku Musim-musim yang Datang dan Pergi - Kumpulan Puisi Mursyidan Baldan



Judul : Musim-Musim yang Datang dan Pergi
Penulis : Mursyidan Baldan
Kategori : Kumpulan Puisi
ISBN : 978-602-5935-97-8
Terbit : April 2020
Tebal : x + 63 hal: 14 x 21 cm
Harga : Rp48.000,-
Penerbit : FAM Publishing Bekerjasama dengan TS Publisher




Back Cover : 
Musim demi musim berganti. Melewati bermacam-macam kisah dan perasaan. Kehidupan kadang seperti musim-musim yang datang dan pergi itu. Kadang ia senang, bahagia, suka cita, kadang pula ia sedih. Silih berganti menjelma jejak-jejak langkah yang jika kita tengok ke belakang untuk sesaat, akan menjadi kenangan yang mungkin saja bermanfaat. Ya kitalah yang menentukan makna dari setiap peristiwa. Pengalaman atas alam sekitar yang dapat kita ceritakan melalui sebuah puisi.

“...
Lembar ini lembar akhir dari tahun yang asing
Tahun yang ditinggal beramai-ramai
Setelah disayang-sayang
Kadang dihujat-hujat sampai hujan”
-Lembar Akhir Tahun (2019)

“dengan nama-Mu
kubuka lembaran tahun demi tahun
dan aku tulis beberapa halamannya
: harapanku
...”
-Lembaran Awal Tahun (2020)

Kamis, 14 Mei 2020

Sebuah Motivasi - Jadilah Tangguh, Belajar, Bertindak, Berhasil!

Jadilah Tangguh! - Sebuah Motivasi

Sahabat, jadilah tangguh. Bukan hanya tangguh secara fisik, yang lebih penting lagi adalah tangguh secara mental. Jadilah orang yang tangguh untuk meraih kesuksesan. Jadilah tangguh dalam menghadapi halangan dan rintangan yang ada. Orang yang sukses saat ini pastilah pernah menghadapi halangan dan rintangan. Namun, mereka semua berhasil karena mencari cara untuk mengatasinya, bukan mencari alasan untuk menyerah.

Kalau sukses itu penting bagi kamu, carilah cara agar bisa meraihnya. Jika kamu benar-benar ingin sukses, maka—sekali lagi—carilah cara, bukan alasan untuk menyerah. Jadi, kembali lagi kepada kamu. Apa yang kamu ingin? Apa yang penting bagimu? Maka untuk mencapainya, kamu harus memiliki mental yang tangguh dan pantang menyerah. Tanpa ketangguhan mental, mungkin kamu bisa mencapai sesuatu, tetapi bukan sukses yang besar. 

Meski sulit, meski susah-payah, meski berat dan membosankan, jika hasilnya penting bagimu, kamu pasti akan mencari jalan. Terus mencari cara sampai menemukan cara yang benar, dan tentu saja itu membutuhkan mental yang tangguh.

Di tengah usahamu nanti mungkin kamu akan mengalami rasa lelah, pusing, kegagalan, bahkan rasa sakit. Namun, itu adalah bagian dari proses. Kegagalan, percobaan, latihan demi latihan adalah bagian proses agar kamu mampu melakukan hal-hal yang diperlukan untuk meraih sukses.

Bagaimana mendatangkan mental “tangguh” dalam kehidupan kita? Baik dalam meraih mimpi atau pun mengatasi masalah yang ada. Ada beberapa langkah yang perlu kamu terapkan.


 LANGKAH PERTAMA: TANGGUHLAH DALAM BELAJAR

Untuk menguasai ilmu dan keterampilan tertentu, seringkali kita tidak langsung bisa dengan sekali baca atau sekali belajar saja. Jika kamu mengikuti suatu kursus atau kelas tertentu, kemudian belum bisa, itu wajar. Yang penting adalah jangan berhenti. Terus mencoba dan terus berlatih.

Belajarlah dari mana saja. Ada banyak sekali sumber belajar sekarang ini. Video, audio, website, dan buku. Kamu bisa belajar dari mana saja. Tapi tetap, dibutuhkan ketangguhan saat kita belajar sampai kita bisa. Teruslah belajar meski susah, sulit, meski rasanya “duh, pusing sekali…,” meski harus memakan waktu. Inilah mental yang tangguh. Rileksasi sebentar, tetapi jangan berhenti.

 

LANGKAH KEDUA: TANGGUHLAH DALAM BERTINDAK

Tidak selamanya jalan akan mulus. Kamu akan bertemu dengan jalan berbatu, terjal, menanjak, banyak halangan. Jangan berhenti, sebab orang-orang yang sukses pernah mengalami itu semua. Ada orang yang menyerah, ada pula yang terus melaju. Itulah yang membedakan antara orang gagal dan berhasil. 

Kamu harus bertindak dengan tangguh, mengatasi rintangan yang ada di depan. Kamu tidak bisa menunggu orang lain menghilangkan rintangan untukmu. Mengapa? Karena orang lain punya impian dan masalahnya sendiri. Kamu harus mengandalkan diri sendiri. Saat ada halangan di depan, lompatilah, belok kanan, belok kiri, gali terowongan, terjang halangan, dan jika masih tidak bisa juga, maka cari jalan lain. Bukan menyerah.

 

LANGKAH KETIGA: TANGGUHLAH SAMPAI BERHASIL

Jangan menyerah. Mungkin kamu sudah melewati rintangan itu, tetapi hasil belum memuaskan. Ujian berikutnya datang, apakah kamu akan tetap tangguh? Tentu saja harus. Sebab yang mengalami hal ini bukan hanya kamu, orang lain juga. Orang-orang yang meraih sukses sekarang kadang harus bersabar, sampai apa yang mereka cita-citakan bisa tercapai. Thomas Edison tidak menyerah hingga akhirnya berhasil menemukan bola lampu.

            Jadi, apakah kamu cukup tangguh bertahan saat hasil belum juga datang? Tentu saja harus. Mari menjadi tangguh!

Sabtu, 02 Mei 2020

Menanam Tanaman Ajaib – Cerita Anak Mursyidan Baldan di Asahan Pos Nusantara


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
            Halo, teman-teman semuanya. Selamat malam. Alhamdulillah, kali ini saya ingin membagikan sedikit cerita di mana saya berkesempatan berkonstribusi menulis cerita anak di salah satu surat kabar lokal, yaitu Asahan Pos Nusantara Edisi 38, tanggal 27 April 2020. Terima kasih atas ajakannya Pak Saufi Ginting (TBM Azka Gemilang). Senang sekali rasanya.
            Adapun berikut ini saya tulis cerita lengkapnya di bawah untuk teman-teman yang ingin membacanya. Silakan, selamat membaca!


Menanam Tanaman Ajaib
Oleh : Mursyidan Baldan

            Hari minggu kali ini keluarga Sarah tidak ke mana-mana. Padahal biasanya mereka pergi berjalan-jalan ke taman bermain atau alun-alun kota. Dikarenakan adanya pencegahan virus Covid-19 atau virus Corona, semua orang dihimbau untuk tidak berpergian dulu ke tempat yang ramai. Bahkan sekolah juga diliburkan sampai beberapa minggu.
            “Ayah …, kita tidak pergi berjalan-jalan?” tanya Sarah kepada ayahnya.
            “Tidak, Nak. Sekolah saja diliburkan untuk mencegah Corona, masa kita mau jalan-jalan,” jawab Ayah yang sedang menggemburkan tanah di pekarangan rumah.
            Mendengar jawaban ayah, Sarah sedikit kecewa. Tapi sekolah memang sedang diliburkan sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus Corona. Kata Bu Guru, virus itu sudah masuk ke daerah. Tapi tidak perlu terlalu panik, yang penting adalah waspada dan selalu menjaga kebersihan diri.
            Sarah ingat, kemarin Bu Guru mengajari murid-murid di sekolah cara bercuci tangan yang baik dan benar. Pertama, siram tangan dengan air yang mengalir. Gunakan sabun, gosok kedua telapak tangan secara memutar. Usap juga kedua punggung tangan serta sela-sela jari. Jangan lupa untuk membersihkan ujung jari dan ibu jari. Kemudian cuci dengan air bersih.
            Bunda juga mencontohkan hal yang sama. Bunda selalu mengingatkan Sarah untuk selalu mencuci tangan setelah beraktivitas dan sebelum makan. Mencuci tangan dengan sabun itu penting agar tangan kita selalu bersih.
            Pagi ini Bunda meminta ayah menanam sesuatu di pekarangan rumah.
            “Tanaman apa itu, Bunda?”
            “Tanaman ajaib!” kata Bunda.
            Sarah penasaran dengan tanaman ajaib yang dimaksud Bunda. Apakah daunnya bisa tumbuh menjadi lembaran uang? Sarah tertawa geli.
            Dari dalam rumah Bunda keluar membawa bibit tanaman ajaib itu. Sarah berlari menghampiri Bunda.
            “Sarah mau lihat, Bunda!”
            “Eits! Jangan,” canda Bunda sambil menyembunyikan kedua tangannya ke belakang.
            Sarah jadi merengut. Bunda langsung menunjukkan bibit tanaman ajaib itu kepadanya. Ternyata di tangan bunda ada bibit jahe dan kunyit.
            “Bunda mau masak, ya?” seketika wajah Sarah tersenyum menahan tawa.
            “Eh, tidak. Ini dia tanaman ajaib yang akan kita tanam,” jawab Bunda ikut tersenyum.
            “Ajaib, Bunda?”
            “Iya, benar ….” Bunda menyerahkan bibit jahe dan kunyitnya kepada ayah untuk ditanam.
            “Jahe dan kunyit adalah tanaman istimewa yang punya banyak manfaat. Tanaman ini dikenal juga termasuk sebagai apotek hidup. Di masa seperti sekarang ini, manfaatnya besar, Sarah. Tanaman ini bisa memperkuat sistem imun tubuh kita. Apalagi jika dicampur dengan madu atau dibuat minuman hangat. Hmm... lezat rasanya. Karena itulah Bunda sebut ajaib.”
            “Oh, seperti itu. Sarah pikir tanamannya bisa bicara, Bun. Hihihi ….”
            “Tentu saja bukan.” Bunda tertawa, mencolek hidung Sarah.
            “Selain menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan, kita juga harus menjaga daya tahan tubuh supaya tetap kuat melawan penyakit. Salah satu caranya adalah melalui makanan yang kita makan. Dan jangan lupa untuk selalu berdoa memohon perlindungan kepada Allah Subhana Wata’ala.”
            Sarah mengangguk tersenyum. Ia mengerti. Sarah tidak kecewa lagi hari ini tidak jalan-jalan.
            “Sarah ingat, Bun. Minuman bandrek yang biasa kita minum setiap hari minggu, Bunda  buat dari tanaman ajaib ini, ‘kan?” Sarah menunjuk bibit jahe.
            “Pintar, Sarah.”
            “Kalau begitu Sarah juga mau menanam tanaman ajaib ini, Bun.”
            Sarah mengambil salah satu bibit jahe di samping ayah dan ikut menyemainya pada lubang yang telah ada. Begitu pun tanaman kunyit. Masing-masing bibit diletakkan di lubang sedalam kira-kira 6 cm.
            Akhirnya semua selesai ditanam. Sarah berharap tanaman-tanamannya akan segera tumbuh subur. Hasilnya nanti bisa dipakai Bunda untuk memasak, menambah cita rasa masakan. Sekaligus diambil manfaatnya untuk memperkuat kekebalan daya tahan tubuh melawan penyakit.
            *

Profil Penulis
            Mursyidan Baldan adalah penulis cerita anak dan puisi asal Asahan, Sumatera Utara. Menggemari dunia tulis-menulis. Pemilik blog mursyidan-baldan.blogspot.com dan mursyidanwriter.blogspot.com

#dirumahaja #tetapproduktif #terusberkarya #youngwriter #rumahbacatulis
Ingin tetap produktif walaupun di rumah saja? Silakan simak tulisan ini 7 Hal yang BisaKita Lakukan di Rumah agar Tetap Sehat dan Produktif.

Terima kasih sudah membaca dan berkunjung, teman-teman. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum.