Sabtu, 02 Mei 2020

Menanam Tanaman Ajaib – Cerita Anak Mursyidan Baldan di Asahan Pos Nusantara


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
            Halo, teman-teman semuanya. Selamat malam. Alhamdulillah, kali ini saya ingin membagikan sedikit cerita di mana saya berkesempatan berkonstribusi menulis cerita anak di salah satu surat kabar lokal, yaitu Asahan Pos Nusantara Edisi 38, tanggal 27 April 2020. Terima kasih atas ajakannya Pak Saufi Ginting (TBM Azka Gemilang). Senang sekali rasanya.
            Adapun berikut ini saya tulis cerita lengkapnya di bawah untuk teman-teman yang ingin membacanya. Silakan, selamat membaca!


Menanam Tanaman Ajaib
Oleh : Mursyidan Baldan

            Hari minggu kali ini keluarga Sarah tidak ke mana-mana. Padahal biasanya mereka pergi berjalan-jalan ke taman bermain atau alun-alun kota. Dikarenakan adanya pencegahan virus Covid-19 atau virus Corona, semua orang dihimbau untuk tidak berpergian dulu ke tempat yang ramai. Bahkan sekolah juga diliburkan sampai beberapa minggu.
            “Ayah …, kita tidak pergi berjalan-jalan?” tanya Sarah kepada ayahnya.
            “Tidak, Nak. Sekolah saja diliburkan untuk mencegah Corona, masa kita mau jalan-jalan,” jawab Ayah yang sedang menggemburkan tanah di pekarangan rumah.
            Mendengar jawaban ayah, Sarah sedikit kecewa. Tapi sekolah memang sedang diliburkan sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus Corona. Kata Bu Guru, virus itu sudah masuk ke daerah. Tapi tidak perlu terlalu panik, yang penting adalah waspada dan selalu menjaga kebersihan diri.
            Sarah ingat, kemarin Bu Guru mengajari murid-murid di sekolah cara bercuci tangan yang baik dan benar. Pertama, siram tangan dengan air yang mengalir. Gunakan sabun, gosok kedua telapak tangan secara memutar. Usap juga kedua punggung tangan serta sela-sela jari. Jangan lupa untuk membersihkan ujung jari dan ibu jari. Kemudian cuci dengan air bersih.
            Bunda juga mencontohkan hal yang sama. Bunda selalu mengingatkan Sarah untuk selalu mencuci tangan setelah beraktivitas dan sebelum makan. Mencuci tangan dengan sabun itu penting agar tangan kita selalu bersih.
            Pagi ini Bunda meminta ayah menanam sesuatu di pekarangan rumah.
            “Tanaman apa itu, Bunda?”
            “Tanaman ajaib!” kata Bunda.
            Sarah penasaran dengan tanaman ajaib yang dimaksud Bunda. Apakah daunnya bisa tumbuh menjadi lembaran uang? Sarah tertawa geli.
            Dari dalam rumah Bunda keluar membawa bibit tanaman ajaib itu. Sarah berlari menghampiri Bunda.
            “Sarah mau lihat, Bunda!”
            “Eits! Jangan,” canda Bunda sambil menyembunyikan kedua tangannya ke belakang.
            Sarah jadi merengut. Bunda langsung menunjukkan bibit tanaman ajaib itu kepadanya. Ternyata di tangan bunda ada bibit jahe dan kunyit.
            “Bunda mau masak, ya?” seketika wajah Sarah tersenyum menahan tawa.
            “Eh, tidak. Ini dia tanaman ajaib yang akan kita tanam,” jawab Bunda ikut tersenyum.
            “Ajaib, Bunda?”
            “Iya, benar ….” Bunda menyerahkan bibit jahe dan kunyitnya kepada ayah untuk ditanam.
            “Jahe dan kunyit adalah tanaman istimewa yang punya banyak manfaat. Tanaman ini dikenal juga termasuk sebagai apotek hidup. Di masa seperti sekarang ini, manfaatnya besar, Sarah. Tanaman ini bisa memperkuat sistem imun tubuh kita. Apalagi jika dicampur dengan madu atau dibuat minuman hangat. Hmm... lezat rasanya. Karena itulah Bunda sebut ajaib.”
            “Oh, seperti itu. Sarah pikir tanamannya bisa bicara, Bun. Hihihi ….”
            “Tentu saja bukan.” Bunda tertawa, mencolek hidung Sarah.
            “Selain menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan, kita juga harus menjaga daya tahan tubuh supaya tetap kuat melawan penyakit. Salah satu caranya adalah melalui makanan yang kita makan. Dan jangan lupa untuk selalu berdoa memohon perlindungan kepada Allah Subhana Wata’ala.”
            Sarah mengangguk tersenyum. Ia mengerti. Sarah tidak kecewa lagi hari ini tidak jalan-jalan.
            “Sarah ingat, Bun. Minuman bandrek yang biasa kita minum setiap hari minggu, Bunda  buat dari tanaman ajaib ini, ‘kan?” Sarah menunjuk bibit jahe.
            “Pintar, Sarah.”
            “Kalau begitu Sarah juga mau menanam tanaman ajaib ini, Bun.”
            Sarah mengambil salah satu bibit jahe di samping ayah dan ikut menyemainya pada lubang yang telah ada. Begitu pun tanaman kunyit. Masing-masing bibit diletakkan di lubang sedalam kira-kira 6 cm.
            Akhirnya semua selesai ditanam. Sarah berharap tanaman-tanamannya akan segera tumbuh subur. Hasilnya nanti bisa dipakai Bunda untuk memasak, menambah cita rasa masakan. Sekaligus diambil manfaatnya untuk memperkuat kekebalan daya tahan tubuh melawan penyakit.
            *

Profil Penulis
            Mursyidan Baldan adalah penulis cerita anak dan puisi asal Asahan, Sumatera Utara. Menggemari dunia tulis-menulis. Pemilik blog mursyidan-baldan.blogspot.com dan mursyidanwriter.blogspot.com

#dirumahaja #tetapproduktif #terusberkarya #youngwriter #rumahbacatulis
Ingin tetap produktif walaupun di rumah saja? Silakan simak tulisan ini 7 Hal yang BisaKita Lakukan di Rumah agar Tetap Sehat dan Produktif.

Terima kasih sudah membaca dan berkunjung, teman-teman. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar